Senin, 06 April 2015

BERCERMIN!!!!!!!!



Mimpi selangit didasari dengan hasrat malas untuk mewujudkannya adalah KESALAHAN BESAR DALAM HIDUP GUE. Andaii waktu bisa terulang kembali, gue mau rajin belajar mencintai apa itu zona tidak nyaman, apa itu pelajaran susah tingkat dewa, gue mau gali lagi ilmu agama gue yang masih sangat kurang, gue mau rajin baca, gue mau lebih menghargai waktu dengan maksimal, gue mau lebih mencintai dan menghormati ibu gue, dan banyak lagi yang gue mau perbaiki dalam diri gue buat capai mimpi selangit gue itu.  Tapi apalah daya gaada yang bisa disalahkan selain merenungi semua itu memperbaikinya diusia 19th. Bicara tentang mimpi akan terasa mudah diucapkan jika dibarengi dengan niat dan keinginan besar sebaliknya akan terasa sulit diucapkan jika dibarengi mindset dangkal.
 “Percaya akan sebuah impian dan tindakan tanpa banyak wacana”. Itu yang seharusnya gue niatkan, langsung praktek dan mewujudkannya. Gue percaya akan kekuatan mimpi tapi gue harus akui gue  masih takut. Takut salah, takut gagal,takut gak didukung,dll. yaaa rasanya rasa takut itu mengeliling pikiran gue, bukan Cuma itu meskipun gue coba untuk tidak takut semuanya gue suka mikir gimana caranya gue mewujudkan mimpi gue dengan kemampuan yang minim? Harus mulai darimana gue melangkah? Hmmm rasanya terlalu naif jika gue jawab gue punya keberanian dan tekad kuat. Tapi kenapa harus naif? Gue harus tuh mengimplementasikan  keberanian dan tekad gue dalam konteks yang yang lebih menantang, yang resikonya lebih tinggi dan bisa menghasilkan output yang besar. Gue harus mulai memaksakan apa yang baik buat mimpi gue kedepan meskipun sulit, action secara bertahap dan konsisten, serta siap akan segala resiko.  Jadi? Apa sebenarnya isi dari tulisan ini? Disini gue mengeluh akan kekurangan gue. Disisi lain gue coba memotivasi diri gue? . yaaa gue anggap tulisan ini adalah “cerminan”. Yaaa walaupun gue yakin banyak orang yang setelah baca tulisan ini bilang “sering bercermin tapi kok gak action action” gue terima itu, itu konsekuensi gue buat jadi penulis. Ketika tulisan gue diragukan banyak orang gue Cuma bisa berdoa “ya Allah sukseskanlah aku diatas keraguan oranglain dan hebatkanlah aku diatas mereka yang menyombongiku”aamiin. Paling tidak dengan gue menulis ini gue berada 1 level diatas mereka yang Cuma bisa kritik tanpa bercermin kepada dirinya sendiri. Karena gue yakin tulisan ini akan jadi saksi hidup gue dimasa depan nanti, dan gue yakin tulisan ini akan jadi pengingat buat gue ketika gue putus asa dalam menggapai mimpi. Percaya akan impian dan mewujudkannya adalah mindset yang harus gue tanam dalam diri gue sejak sekarang. Lets begin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar