“Semoga pemimpin terpilih
takpilih pilih ketika melayani rakyatnya”, pesan gw ketika mengetahui hasil
realcount pemilu 22 juli 2014. Holaa pembaca setia blog gw J
kali ini, entri gw mau bahas tentang topik yang booming dan selalu masuk TTWW
tiap hari nyaa #IfUKnowWhatIMean. Beberapa hari kebelakang timeline,wall
beranda,dsb. Penuh dengan postingan “Pilpres 2014” emang ya pilpres kali ini
emang lebih berisik dari biasanya. Awalnya gak mau nulis postingan gini tapi
jujur pikiran dan imajinasi gw udah kemana mana dari pada gw harus bermuram
durja terus mikirin pilpres mening gw tulis isi hati gw di blog ini. Kalo
diliat dari judul blog gw kayanya terlalu kompleks bahas tentang “politik” oke
gw spesifikan jadi “pilpres” dan gw alergi sama pilpres tahun ini.
Jangan marah dulu! Bukannya gw gak menghargai
Demokrasi Indonesia ya,tapi lebih tepatnya sedikit kecewa sama oknum oknum yang
menyalahgunkan pesta Demokrasi ini. dan gw punya alesan kenapa gw ngerasa
alergi sama politik masa kini. Pertama, gw kecewa sama pendukung/timses masing
masing capres yang melakukan “black campaign”. Contoh salah satunya, tiap
pendukung mencari kesalahan lawan capresnya masing2, terus mereka jelek jelekan
di media sosial dan media massa. Buat apa coba? Ohh kayanya biar rakyat
awam/pemilih pemula tau kali biar mereka tidak salah pilih, dengan cara mencari
kejelekan masing2 capres. Tapi tolong yang udah baca ini kalian jangan sampai
memiliki pola pikir seperti itu dukunglah capres kita dengan damai,dan tetap
respect dengan lawan capres kita. Karena siapapun mereka yang terpilih kita
harus mengapreasiasinya atas pengabdian yang mereka lakukan untuk negara.
Kedua, gw
kecewa sama rakyat yang menyalah artikan “Demokrasi” bangsa Indonesia sudah
terlanjur menganggap Demokrasi indonesia adalah sistem terbaik. Tapi tau gak?
Untuk pelaksanaan pemilu yang Demokratis saja, negara harus mengorbankan
triliunan rupiah. Oke gak seberapa sih buat Indonesia tapi menurut kalian
apakah Indonesia sudah benar benar melaksanakannya dengan baik,jujur dan adil?
Coba ubah pola pikir kita deh kalo kita telaah tujuan Demokrasi itu memang baik
“from,by,for rakyat” Cuma jika yang mengelolanya gak jujur dan gak adil? Tak
terbukti ampuh mahal pula. Semoga kita generasi muda bisa memperbaikinya dimasa
yang akan datang. Aammiin
Ketiga, gw
ngerasa takut sama pemilu tahun ini. kerasa gak? Pengguna sosial seperti gw
kadang menjadi hal yang memuakkan entah gw atau kalian pernah merasakan hal
yang sama. Okelah silakan kagum pada sesosok capres tapi dalam hal wajar.
Fanatik boleh tapi jangan sampai fanatik buta sampai sampai semua ucapan
kelakuan capres yg difanatikan dianggap benar dan semua yang dianggap
bersebrangan dinggap salah. Yang gw lebih takut lagi saking fanatiknya ada yg bilang gini “hanya kecurangan yang
bisa mengalahkan kita”. *yaampun semoga gw tidak dibutakan oleh kefanatikan
yang membuat gw buta arah*
Berikut alesan
gw,kenapa gw alergi sama politik masa kini. Maaf jika ada pihak yang
tersinggung yang jelas maksud gw nulis ini Cuma ingin menuangkan isi hati gw
tentang politik. Tapi ketakutan gw pada politik masa kini gk membuat gw golput
kok,gw tetap berpartisipasi. Gw coba ikhlas dan husnudzon nerima keputusan
KPU.hehehe eh anyway makasih yang udah sempet baca tulisan gue yg ini. kita
ambil pelajarannya aja ya dari postingan gw ini “warga yg baik tidak
terprovokasi saat pilihannya kalah tidak pula merasa paling benar saat
pilihannya menang” itu quote dari salah satu followers gw. gw juga mau ngucapin
selamat dan pesan gw untuk presiden baru
“selamat untuk presiden terpilih bapak Jokowi Dodo semoga bisa membuat
indonesia lebih baik dalam segala aspek untuk 5tahun kedepan, jangan kecewakan
rakyat yang mendukungmu mati matian,semoga bisa tetap amanah dan menjaga negeri
ini.”.
Akhirnya gw
mau tutup entri ini dengan quote gw “dalam hidup kita pasti dihadapkan dengan
pilihan yang sulit. Tapi dari kesulitan itu kita belajar arti kedewasaan hidup,
semoga kita senantiasa jadi mahluk yang selalu menikmati indahnya perjuangan
dan menghormati kehidupan” hahaha INGAT! Seorang pembaca hebat harus pandai
berimajinasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar